Selasa, 27 Januari 2009

The Wrestler...

Have you ever seen a one trick pony in the field so happy and free?
If you've ever seen a one trick pony then you've seen me
Have you ever seen a one-legged dog making its way down the street?
If you've ever seen a one-legged dog then you've seen me

Then you've seen me, I come and stand at every door
Then you've seen me, I always leave with less than I had before
Then you've seen me, bet I can make you smile when the blood, it hits the floor
Tell me, friend, can you ask for anything more?
Tell me can you ask for anything more?

Have you ever seen a scarecrow filled with nothing but dust and wheat?
If you've ever seen that scarecrow then you've seen me
Have you ever seen a one-armed man punching at nothing but the breeze?
If you've ever seen a one-armed man then you've seen me

Then you've seen me, I come and stand at every door
Then you've seen me, I always leave with less than I had before
Then you've seen me, bet I can make you smile when the blood, it hits the floor
Tell me, friend, can you ask for anything more?
Tell me can you ask for anything more?

These things that have comforted me, I drive away
This place that is my home I cannot stay
My only faith's in the broken bones and bruises I display

Have you ever seen a one-legged man trying to dance his way free?
If you've ever seen a one-legged man then you've seen me...

Bruce Springsteen

Dearly Beloved...

It was all left behind..
along with it's curtain fall
Down the alley through
Then the day just went off..

Never rest..
Never piece..
It should rainy, when i come..
Home just too far away..

Then it's sparkle..
Over million, the sun barely..
I held it once, beyond of all..
Then it's gone..

Tell a Story..
that you never heard..

Some letter, i forgot..
Some birds still flew..
Sometimes..
But still...

"Dearly beloved, are you listening...?
I can't remember the word that you were saying.."

Senin, 26 Januari 2009

Deru ini, derumu....

Bersilangan, jalannya terbentang.
Sebanyak mata yang memandang.
Horizon terus terbentang, sepanjang
Waktu yang melintang..

Aral, sambil ku bawa..
Gaung memberi tanda, mengundang
Datang.., biar ku sampaikan..
Jika perlu, memang..

Tak ada yang menang, menggangu mu
Menyuratkan sampai ke penghujung langkah tertinggal..
Sesaat, bersenandung..
Malam sepi terangi lagi..

Hembuskan nyawa di arinya..
Buatkan lagi secarik cerita..
Biar jadi pelipur lara..
Deru ini hanya kubawa,,
tak kemana..

Rabu, 21 Januari 2009

Sebegitunya..

Dan pintu ini terbuka lagi,,
Dan memandang sekali..
Dan mengingat..

Hujan berganti, musim lewati..
Malamnya tak berbalik untuk bisiki..
Ingatan segenggam perlahan..
Ku sudah tak biru..

Waktu beriak, dalam sesekali...
Mengintip terisak, ku sembunyi..
Lebih pasti, namun masih memergoki..
Semburat warna-warni..

Tak biasa dengan ini..
Banyak tak terjawab semua yang dikasihi,,
atau sering tertegun ingin memberi..
Harap tak jemu saja berawal dimana..

Diawali dengan sapa..
Diawali dengan sajak..
Tak lagi kini meniduri..
Tak sebebas kini dulu sunyi..

Hanya pintu ini terbuka lagi,,
Hanya memandang sekali..
Hanya mengingat..

Kamis, 15 Januari 2009

Bermainku dengannya, mati...

Tambahkan alirnya biar deras..

Mengisi terus biar terisi bak air bah..
Kumbang sumringah, dengan selasa yang megah..
Jejak roti setangkap dan susu pagi masih ada di lidah..
Naluriku..
Bergumam, tentang lelah parau yang lemah..
Tentang langit biru yang muram, tak lagi cerah..
Sekelebat pandangku mengadah..

Bergumam, kau yang lelah mengadah..

Rabu, 07 Januari 2009

Kuldesak

Berulang..
Mulai dengan pagi, lalu malam lagi..
Bisiki jauh ke dalamnya, tiada...
Pergi, kembalinya mengasihi...
Rima mati di pagi hari, malam hanya pandangi..

Semu lamunan perantauan..
Eratnya pegangi, bukan sesakan..
Seakan baru kemarin, lihat esok pandangi..
Hangatnya temaram, rindu di tepi..

Gaungnya meragu dimana dudukku disanding..
Bersama gemercik waktu mengalur di relungnya..
Sudahi cerita yang dikisah berulang..
Sadur di akhir baris sajak tertulis..

Berulang...