Sabtu, 06 Juni 2009

Rima

Kelamaan, peristiwa yang larut..
Di jenuhnya
Pikiran, mematung dalam rinai..
hingga usang bayang semu..
Pergi..

Lalu datang
Bicara berita, tertabuh..
"Dan kini, semua mati.."
Hitam menghujatkan, lalu tertahan hantam..
Obituari di lembar balik berlalu..

Berpesan tak ada..
Debur yang datang dan sirna..
Terbawa dongeng yang tersiar di sana, lelap terasa..
Ufuk kan terangi gelap hati..
Berpanggil, sebuah tawa..menjalin sapa..

Berkecamuk hingga benar lusuhnya..
"Di sini, sudah tak lagi terpijakan.."
Catatan pendek dalam tiap baris, terhenti..
Memilah, bukan menilai..

Ngilu tangan kepayahan, tersesak..
Dahaga berkepanjangan,,
Mulut yang ternganga..sudah gemetar berkata..
Lirih, "Bukan kau, hidupku diberi.."
Gumammu, tertinggal dalam rak sepatu..

Langit Kian Mendung

Disaat gelapnya menuruni..
Lereng di sebrang, ku tahu..
Saat ini adalah selesai, bukan usai..
Bayang-bayang yang menari riang..

Kobarnya menyambut gemetar
Gemuruh..
Liuk desah kata tadi..
Semilir kedatangan bukannya sunyi..
Lalu embun warnai setengah cakrawala..

Penuhi horizon dengan menerka..
Paduannya menunggu di ujung peraduan..
Praduga, jangan tingal saja..
Padanya, hujan yang menghujam..