Selasa, 29 September 2009

Tak Tahu.!

"Tunggu..tunggu aku.."
"benarkah harus begini, rindu.?"
"Yaa..saat ini bukan rapuh.."
"lalu apa.?"
"Saat ini hanya jauh..hanya itu.."
"Ya, kutunggu..kalau begitu.."
...
..
.

Ingatkah.?
ku lupa dengan mau..dulu saat bisa..
ku tak bisa ingat..walau mau..
bahkan tak sedikit terbesit..
Menyedihkan..

"kardel.!!!"
Hah.! ku bisa panggil siapa yang kumau..
Lidahku takkan terpotong oleh jarimu..bahkan jemari siapapun.!
Disini..kali ini..Waktu..
Ku merdeka...

Saat akan ditutup..sambil sinari..diapun bercerita..
"Ingat..ingat..ingat..."
ku bergeleng pelan dan tersenyum sinis...
"ada yang mungkin..ada yang tak mungkin..bahkan aku tak bisa menggapaimu kan.?"
"yaa..itu pikirmu kan.?"
Ku akan berlalu saja, kalut..

hari ini kau remangkan seluruh..Jalan..pelosok..udara jadi suram..
Apa yang kau tangisi.?apa yang kau tanggapi.?
Entah..teringat gapura atau hanya pigura raksasa..tentang jalan berbatu..pedas...
Ini hangat yang datangiku..kutahu..ini dia..
Kenapa kau berikan temaram.?
"Itu hanya kau saja yang berulah..bukan aku"
Lelah selimutiku lagi..Biarlah ku melupa..

...
..
.

"Baiklah.."
"Tapi sampai kapan.?"
"Tak tahu..tak ada yang tahu..bahkan aku bukan peramal.."
"Bukan.? tapi itu bola kaca yang kau pegang.."
"Lalu apa.?bahkan bocah bermain-main dengannya..mereka juga bukan peramal.."
"tapi bagaimana kalau bosan menunggu.?"
"Tak ada yang tahu..nikmati saja momen ini.."
"..."
"Biar tak lupa..biar tak jenuh dibuatnya.."
"Baiklah.."
"Begitu lebih baik..."

[tak ada yang tahu..tak ada yang tahu..
kau..aku..mereka..kita hanya menerka...]

Di atasnya, di situ adanya..

Kuterbangun..
di tengah masa yang selalu memeras tiap ruas tulang yang dipunyaku..
di tengah suara-suara asing, yang tak ku mengerti..tapi memanggil..agar bisa digapai..
di tengah, mentari yang bosan menyinari, saat jembatan pelanginya telah rusak dipenggalan lama..
Kuterbangun..

Sepertiganya..ku ambil besamaan saat memakai sepatuku..
untuk kembali bertualang pada padang yang lama kutinggal..
dalam sebuah derainya, bayangan kembali membisiki..Lompat..
Lihatlah kini..serambi yang lama dirangkai hanya usang..
Tak terpakai..
Disini kucoba kenakan kembali pakaianku..lindungiku..

langkah terhenti..bukan karena resah untuk kembali beranjak..
Disini..pesisir itu mengundang untuk sekedar duduk dan meratapi..masuk dalam pesonanya..
Atau merasakan dinginnya air yang menggigit, halusnya pasir yang hangat saat pagi tadi..
bebaskan sejenak pikiran lama dibelenggu, biar dia bisa menghirup, biar bisa ia merasakan, kebebasan ini...walau hanya singkat..
di sudut pelupuk mata..lelah..
O, biru..jangan berhenti pelukku..

Ratapan rinai..
Tawa candanya mencandu..
hinggapi tiap pepohonan..melambai..
"kembalilah lain kali"
Haha...ku tak terbiasa berjalan mundur..
Ditengah lelap itu..kuterbangun..

Hei, Waktu.!

Aku pernah disana..
Mimpi yang nyata..atau nyata yang ternyata bermimpi.?
Tak resah walau hanya sekedar menonton TV hitam putih, kadangpun keruh..
Berkata yang bisa terucap, walau terdengar naif..
Mungkin ku senang naif..

Mereka bilang waktu tak berhenti..tak pula menepi..
Hanya maju..
Menggilas segala yang termangu, atau sekedar melambatkan hidupnya..
Ku tahu itu..
Terkikis dalam kecepatannya..
Dan hilang...

Tak lagi berbicara lantang, tentang dunia..
Terlalu khawatir pada yang bertuju..
Padahal mungkin...ku tak resah saat berdiri disana..saat sampai disana..
Jalannya ku pergi dengan berbeda..
Jalan pulang takkan berubah..jalannya hanya satu...

Undakan hanya kau yang buat, halang rintang..tak seberapa...
Kenapa.?
Suaraku mulai bernyanyi tak sama..
Dalam kereta, dibalik kaca, dibiaskan lajunya..
Cahaya tetap terik..cemerlang seperti biasa..
Walau citraan tersapu habis dengannya..
ini tak seberapa..

Aku pernah disana..
Kulihat lagi dari tempat ku berpijak..Sekarang..
Tak berbeda dengan dulu..Sekarang..
Hanya saja..
Senyumnya tak seindah sekarang..Dulu..
"Ya, aku pernah disana"
dan ku pun mulai berjalan, dengan hangatnya ditangan..

Sabtu, 26 September 2009

Verse

Here by then, I sucked the life been given..
Like a toddler, been repress..
Breath of fire filled the air..
Here by then, scenery burst to black..

Likewise,
Blooming, push another effort to be played..
Like music to be heard, story to be told..
It lies cover all souls keep wander..

Where an answer.?
Who was you, seize the time.?
What it's like to be free.?
What it's like to be live.?

The sun rose, the ray keeps falling..
Bathe every single tears wept, all the sweat to run..
Force the innocent ask forgiveness..
Cried out for the sins of the others..
Sung redemption too long ago..

Battle of the day is over..could it be trully over.?
Or should we reclaimed the hatred to the next.?
Should we walk on the sidewalk with a hope in our hand.?
Let me try a different path and oath..

Here by you, there's renown too..
With moon's snare surround this field..
Used to be empty..used to be silent..
Warm redundant me..
Harizon dissolve, and stood by..
Here by you..

You

It's all over me..
Filled me with joy and passion..
With a little persistence, less remorse..
Made me see the blue sky..

It's all over me..
Wind, blew in every corner anxiety..
Reminds longing to lean at night..
None awake the space thrown away..

It's all over me..
Leap.!holds mine..if there's no other..
When the cloud crumble, or stormy sea..
See the omen, hands been written..

It'll repeat, even in brand new feeling..
It fragillity, told me to cautions..nor fear..
There's no need to be discussed..
No language precise it means..

Serenade lead you to dream..
Felt..it guide you to the same direction..
Foolish, still keep said nothing..
It just did..

Remembrance..held for some moment..
Made for some reason..
A reason of unknown..
But it's all over me..