Jumat, 11 Desember 2009

Unfair...

The city sleeps
So silently
Wish I could say the same for me
But I've got this dead ended street
To keep searching

For a tunnel underneath the bitter truth
Or a bridge invisible I won't fall through

And I don't know how much I can keep
Letting you unravel me
'Cause the more you learn the more we share
We were worlds apart and you see
It was so much easier to be
'Cause now I know what we can't have and it's so unfair

I never meant
Most of those pretty words I said
But I wanted you to think I did
'Cause telling you all this makes no difference
It's useless

'Cause those who get to know our hearts the most
They always seem to be the ones we'll never hold

And I don't know how much I can keep
Letting you unravel me
'Cause the more you learn the more we share
We were worlds apart and you see
It was so much easier to be
'Cause now I know what we can't have and it's so unfair

Can't you see it's destroying me?
I can't stand the closeness
But don't you dare go avoiding me
It kills me and yet it keeps me going

And I don't know how much I can keep
Letting you unravel me
'Cause the more you learn the more we share
We were worlds apart and you see
It was so much easier to be
'Cause now I know what we can't have and it's so unfair

Senin, 07 Desember 2009

If My Heart Was a House - Owl City

You're the sky that I fell through
And I remember the view whenever I'm holding you
The sun hung from a string
Looking down on the world as it warmed over everything

Chills run down my spine as our fingers entwine
And your sighs harmonize with mine
Unmistakeably, I can still feel your heart
Beat fast when you dance with me

We got older and I should've known
(Do you feel alive?)
That I'd feel colder when I walk alone
(Oh, but you'll survive)
So I may as well ditch my dismay
(Bombs away, bombs away)

Circle me and the needle moves gracefully
Back and forth
If my heart was a compass you'd be north
Risk it all 'cause I'll catch you if you fall
Wherever you go
If my heart was a house you'd be home

It makes me smile because you said it best
I would clearly feel blessed
If the sun rose up from the west
Flower balm perfume
All my clothes smell like you
'Cause your favorite shade is navy blue

I walk slowly when I'm on my own
(Do you feel alive?)
Yeah, but frankly I still feel alone
(Oh, but you'll survive)
So I may as well ditch my dismay
(Bombs away, bombs away)

Circle me and the needle moves gracefully
Back and forth
If my heart was a compass you'd be north
Risk it all 'cause I'll catch you if you fall
Wherever you go
If my heart was a house you'd be home

Sore itu, Hujan terlalu..

Tak ada yang terdahulu..
Yang dilampaui..
Saat hari ini, masih di daki..
Bukan cuma..
Hanya saja..
Rindu..

Di tengah jalan, ini sama..
Hanya ujung tak berujung..
Di akhir yang masih abu..
Masih buram ku dilihat..
Lalu ragu..Lalu resah..
Lalu tersesat saat sakit disengat..

Lalu terdiam..
Ya..Hanya diam..
Tak tahu apa yang harus kubuat..
Sepenggalan lembar lama terbesit..
Hanya terbesit..
Sesaat kulupa laluinya..Sesaat kulupa indahnya..
Hanya diam..Dia mau sunyi..

Lalu terlelap..
Aku tahu ini hanya lelah yang terlalu..
Aku ingat, walau ingin lupa..Ku tak mau..
Tak bisa, hanya saja ku tahu..Ku tak mau..
Ini sesak..Ini aku dengan nafas yang tersegal..
Terganjal..Tersimpan dilamanya ku buang temaram yang tenang di sudut ruang..

Lalu ku rasa ku tahu apa..
Atau mungkin ku tahu..Benar-benar tahu..
Biar saja..Waktu tahu walau ku tak tahu..
Biar saja..Jika memang aku perlu..Nanti ku kan tahu..
Lalu..Biar saja..Aku menunggu..Karena mau..
Karena tahu..Ku tak kan layu..
Karena tahu..Karena mau..

Rabu, 25 November 2009

Inginkan, Nyanyian Soneta

Ku meraba, meredam semua rasa..
Tak lagi ingin digenggam, tapi tak mau pula kupandang..
Dalam lebam langit suram, hujan menghujam...
Serba asing semua, lalu pelupuk mata dipejam...

Dalam terang ada bayang..Walau pijakan dijenjang..
Saat satu terpaut dengan yang lainnya, semua terbawa..
Jadi sama biar ada..Yang tiada..
Kau tahu, tak ada,,yang menunggumu disana..Tiada..

Pusaran tanya bergejolak di kepala..
Terasa asing namun sering terlontar saja..
Jadi sebuah ingatan yang metafora..
Tentang hal yang retoris dan tak bermakna..Untuk apa.?

Dalam diam, waktu membasuh..
Biar ingat sedang sekarang..
Di langkah yang berjuang agar tak lagi tenggelam..ataupun karam..
Tak teredam di riuhnya gaung ruang ditatapmu..Apa yang kau rasa.?

Senandung lagu dalam tiap baitnya..
Di lirih dalam secarik lirik yang ambigu..
Mana awal dan akhirnya..apa kau lupa buat cerita.?
Lantunan nada tak selalu sama, memang...Mau kau berirama.?

Ku meraba dalam tenangnya jiwa..
Tak kan ada..
Tak kan pernah..
Hidup bukan semua cerita..
Mungkin simpul yang selalu kau eratkan..setiap saat..

Selasa, 24 November 2009

Maaf

Maaf,
Asaku, bebanimu..
Maaf,
Resahku sesakkan hirupmu..
Minghimpit pijakmu..
Ku tak mau..

Kata lama kala itu..
Hanya terdengar bagai berita baru..
Baru tapi biru..
Harimu biru, langit itu..
Berita biru,

Penantian, tanya lagi..
Saat berucap tanya lagi,,
Pinta lagi, ada kasih lagi..
Lagi-lagi hati sendiri..
Biar sakit, dia akan pergi..

Isak malam itu beda..
Ku tahu apa sajaknya, diseberkas cahaya lampu teranginya..
Bersandar sejenak, memalingkan ini biar sirna..
Bukan lupa, hanya terhembus ke telinga...
Ya, kita sama..
Kau memanggil, bukan.?

Jumat, 20 November 2009

Gadis(ku)..

Hijau toska..
Aku berjalan, walau stagnan dalam ruang ini..
Aku berbalik, saat masih menatap lagi jalannya..
Aku memejam, aku tahu..Ini siangnya..

Haru biru..
Kulupa kapan..
Saat bertanya.. "Bunda, siapa aku ?"
Mungkin juga ku tak perna bertanya..
Ku tak ingat pula ada jawabnya..

Kuning pucat..
Mentari, mentari..menari..
Kenapa tak usang menanti..
Dalam mimpi, biarlah ku berdiri..
Kepalanku, di nadi ini terengah..

Hitam legam..
Malam ini, bukan suram hanya bungkam..
Di bawahnya, hati yang temaram jadi tentram..
Entah, walau memori tak terekam..atau hanya kusam ?
Kulupa rasa ini bernama, atau memang sejak awal tak punya..

Aku tahu dunia tak seindah yang bisa..
Ku tahu kadang ia hanya sebuah babak dalam drama lama..
Ku memejam, tak ada..
"Sayang.."
Selalu..
Tak hilang..

Menopangnya, ku dibawa..

Ada curahan, kau mengapa bertanya?
Saat rajam datang, telaga dahaga terbawa..
Kau tahu tak ada habisnya..
Terpasung..
Dibelah saat mata mengadah..
Akan datang, saat merekah..
Kawan, lihatkah kau dunia megah?!
Tak ada yang menungguku, semua senyap terlelap.
Tak ada lagi yang sudi menunggu..
Secerah pagi di hari yang terang..
Benderang, aku akan datang..Jangan menghadang..
Biar bangun lagi..Hidupnya dinanti..

Senin, 12 Oktober 2009

Maiden, maybe...

Speak..
Tell me, what you've said..
Last night, when darkness not bright..
Lonesome, while wind swept this road volatilely..
Gone just another way to meet..

Like it had haven't change..
Shade from the past keep following..
Make hollow ground beyond the space in between..
To the step puts in hurry..antsy..
It's me wrap my arms on you sarcastic..
I'll wait with none of budge..

Rain..rainy..
Give me some salvation of your liberty..
Drain every corner you've seen Rome..
Give me cheering voices for a broken heart..
Laughing each inches that earth despair..
Nothing brought fear or remorse..
Life been just like that..

Let's this heart lead us running through all the odds..
Through joy and sorrow that it has to be..
Let's each story, painting it's color on our cushion..
Made it more attended, with a rough plan for tomorrow..
Like we doesn't care..like we don't listening..
Like while we're dreaming..
Right now..

Angin, akan datangkah.?

Tak semua bisa..
Berjalan..
Terbenam di siang..
Kata-kata..
Dataran Andalusia di seberang sana..
Mengambilku..
Rinduku, di tempat lain..
Biar..
Waktuku memanggil..

Selasa, 29 September 2009

Tak Tahu.!

"Tunggu..tunggu aku.."
"benarkah harus begini, rindu.?"
"Yaa..saat ini bukan rapuh.."
"lalu apa.?"
"Saat ini hanya jauh..hanya itu.."
"Ya, kutunggu..kalau begitu.."
...
..
.

Ingatkah.?
ku lupa dengan mau..dulu saat bisa..
ku tak bisa ingat..walau mau..
bahkan tak sedikit terbesit..
Menyedihkan..

"kardel.!!!"
Hah.! ku bisa panggil siapa yang kumau..
Lidahku takkan terpotong oleh jarimu..bahkan jemari siapapun.!
Disini..kali ini..Waktu..
Ku merdeka...

Saat akan ditutup..sambil sinari..diapun bercerita..
"Ingat..ingat..ingat..."
ku bergeleng pelan dan tersenyum sinis...
"ada yang mungkin..ada yang tak mungkin..bahkan aku tak bisa menggapaimu kan.?"
"yaa..itu pikirmu kan.?"
Ku akan berlalu saja, kalut..

hari ini kau remangkan seluruh..Jalan..pelosok..udara jadi suram..
Apa yang kau tangisi.?apa yang kau tanggapi.?
Entah..teringat gapura atau hanya pigura raksasa..tentang jalan berbatu..pedas...
Ini hangat yang datangiku..kutahu..ini dia..
Kenapa kau berikan temaram.?
"Itu hanya kau saja yang berulah..bukan aku"
Lelah selimutiku lagi..Biarlah ku melupa..

...
..
.

"Baiklah.."
"Tapi sampai kapan.?"
"Tak tahu..tak ada yang tahu..bahkan aku bukan peramal.."
"Bukan.? tapi itu bola kaca yang kau pegang.."
"Lalu apa.?bahkan bocah bermain-main dengannya..mereka juga bukan peramal.."
"tapi bagaimana kalau bosan menunggu.?"
"Tak ada yang tahu..nikmati saja momen ini.."
"..."
"Biar tak lupa..biar tak jenuh dibuatnya.."
"Baiklah.."
"Begitu lebih baik..."

[tak ada yang tahu..tak ada yang tahu..
kau..aku..mereka..kita hanya menerka...]

Di atasnya, di situ adanya..

Kuterbangun..
di tengah masa yang selalu memeras tiap ruas tulang yang dipunyaku..
di tengah suara-suara asing, yang tak ku mengerti..tapi memanggil..agar bisa digapai..
di tengah, mentari yang bosan menyinari, saat jembatan pelanginya telah rusak dipenggalan lama..
Kuterbangun..

Sepertiganya..ku ambil besamaan saat memakai sepatuku..
untuk kembali bertualang pada padang yang lama kutinggal..
dalam sebuah derainya, bayangan kembali membisiki..Lompat..
Lihatlah kini..serambi yang lama dirangkai hanya usang..
Tak terpakai..
Disini kucoba kenakan kembali pakaianku..lindungiku..

langkah terhenti..bukan karena resah untuk kembali beranjak..
Disini..pesisir itu mengundang untuk sekedar duduk dan meratapi..masuk dalam pesonanya..
Atau merasakan dinginnya air yang menggigit, halusnya pasir yang hangat saat pagi tadi..
bebaskan sejenak pikiran lama dibelenggu, biar dia bisa menghirup, biar bisa ia merasakan, kebebasan ini...walau hanya singkat..
di sudut pelupuk mata..lelah..
O, biru..jangan berhenti pelukku..

Ratapan rinai..
Tawa candanya mencandu..
hinggapi tiap pepohonan..melambai..
"kembalilah lain kali"
Haha...ku tak terbiasa berjalan mundur..
Ditengah lelap itu..kuterbangun..

Hei, Waktu.!

Aku pernah disana..
Mimpi yang nyata..atau nyata yang ternyata bermimpi.?
Tak resah walau hanya sekedar menonton TV hitam putih, kadangpun keruh..
Berkata yang bisa terucap, walau terdengar naif..
Mungkin ku senang naif..

Mereka bilang waktu tak berhenti..tak pula menepi..
Hanya maju..
Menggilas segala yang termangu, atau sekedar melambatkan hidupnya..
Ku tahu itu..
Terkikis dalam kecepatannya..
Dan hilang...

Tak lagi berbicara lantang, tentang dunia..
Terlalu khawatir pada yang bertuju..
Padahal mungkin...ku tak resah saat berdiri disana..saat sampai disana..
Jalannya ku pergi dengan berbeda..
Jalan pulang takkan berubah..jalannya hanya satu...

Undakan hanya kau yang buat, halang rintang..tak seberapa...
Kenapa.?
Suaraku mulai bernyanyi tak sama..
Dalam kereta, dibalik kaca, dibiaskan lajunya..
Cahaya tetap terik..cemerlang seperti biasa..
Walau citraan tersapu habis dengannya..
ini tak seberapa..

Aku pernah disana..
Kulihat lagi dari tempat ku berpijak..Sekarang..
Tak berbeda dengan dulu..Sekarang..
Hanya saja..
Senyumnya tak seindah sekarang..Dulu..
"Ya, aku pernah disana"
dan ku pun mulai berjalan, dengan hangatnya ditangan..

Sabtu, 26 September 2009

Verse

Here by then, I sucked the life been given..
Like a toddler, been repress..
Breath of fire filled the air..
Here by then, scenery burst to black..

Likewise,
Blooming, push another effort to be played..
Like music to be heard, story to be told..
It lies cover all souls keep wander..

Where an answer.?
Who was you, seize the time.?
What it's like to be free.?
What it's like to be live.?

The sun rose, the ray keeps falling..
Bathe every single tears wept, all the sweat to run..
Force the innocent ask forgiveness..
Cried out for the sins of the others..
Sung redemption too long ago..

Battle of the day is over..could it be trully over.?
Or should we reclaimed the hatred to the next.?
Should we walk on the sidewalk with a hope in our hand.?
Let me try a different path and oath..

Here by you, there's renown too..
With moon's snare surround this field..
Used to be empty..used to be silent..
Warm redundant me..
Harizon dissolve, and stood by..
Here by you..

You

It's all over me..
Filled me with joy and passion..
With a little persistence, less remorse..
Made me see the blue sky..

It's all over me..
Wind, blew in every corner anxiety..
Reminds longing to lean at night..
None awake the space thrown away..

It's all over me..
Leap.!holds mine..if there's no other..
When the cloud crumble, or stormy sea..
See the omen, hands been written..

It'll repeat, even in brand new feeling..
It fragillity, told me to cautions..nor fear..
There's no need to be discussed..
No language precise it means..

Serenade lead you to dream..
Felt..it guide you to the same direction..
Foolish, still keep said nothing..
It just did..

Remembrance..held for some moment..
Made for some reason..
A reason of unknown..
But it's all over me..

Sabtu, 15 Agustus 2009

Ziarah

Terlewat kisah telah lalu..
Berlalu lewati waktu terdahulu..
Saat gambar bukan semata..
Atau kenangan disampaikan..

Ruang tak lagi sendu..
Saat raga mengadu atas tunggu..
Pilu bukan sedang termangu..
Dimendungnya sore kelabu..

Tiap nafas terambil..
Fatamorgana dengan terang kilaunya..
Memanggil, para ceria dengan lesung di muka..
Paras dirindu oleh pemanggilnya dengan sabar..

Fajar bukan terbesit terbit..
Menitipkan tiap mimpi yang terpasung..
Saat menutup deru hidup, cendikiawan..
Ingatlah, malam bukan temaram..

Sabtu, 08 Agustus 2009

Jauh yang Dekat..

Bagaimana, saat memisahkan..
Pagi dan malam..hitam dan putih..
Yang ragu diantara, pada ujung terbatas..
Pengindraan yang buram di kisi sendiri..

Bagaimana, saat terdekatkan..
Hilang ruang, kusam waktu beragam..
Bertukar tegur sapa yang menggaung kemarin..
Dalam anginnya bertiup lirih sambil sampaikan salam..

Diantara ku..
Dimana jarak akan hilang selayaknya..
Sebuah pertemuan lama ditunggukan..
Dalam cerita, yang belum sampai pada akhirnya..

Dengarkah.?Permulaan dimulai kembali..
Pada hari yang sama, saat hidup berjalan..
Hinggapi cemas kala itu, saat kemarin terdiam..
Lama...Terus berirama walau lemah..

Kisahmu dulu tertinggal..
Bawakan sekarang tatap mengindahkan curamnya pegangan..
Berbiaskan sinar senja di pelupuk mata, dan pergi,,
Temani ini..Sampai habis disini..

Jumat, 07 Agustus 2009

Lagi Waktu Disimpan..

Lambat laun, akan tahu..
Dimana terlewatkan..
Asa yang terbawa semalam..
Atau hanya canda yang semusim..

Lambat laun, waktu tahu..
Mana yang bisa dan harus..
Hal yang ditinggal pergi..
Saat hari kian semu..

Bersenandung lirih, saat awan bergerumul..
Cerah, terik yang biasa dalam suatu ketika..
Tatap temu, menyeruak ke permukaan..
Saat mimpi jadi satu..

Akankah diingat.?
Kisah yang dulu tersampaikan.?
Di penghujung ruang tersiakan..
Di bawah hujanmu ku berteduh..

Di tiap seka titik-titik yang runtuh dan basahi..
Tak ada yang mengerti selain hati..
"Datang kembali, kesini dalam dimensiku.."
Lambat laun, akan tiba saatnya..dia tahu..

Rabu, 05 Agustus 2009

Hilang, datang, dan pergi...

Tampak terlalu lama terbawa..
Arus cerita dalam sisi waktu..
Yang bersebrangan dengan pantulan..
Temaram yang goyah tertiup malam..

Kurun kunjung layu..
Diterpaan hujanmu yang hiasi..
Sepanjang petang hingga tiba lupaku..
Bahwa pulang masih ada..

Detik yang terbuang bukan percuma..
Duduk di ujung hari bebaskan..
Selami angan dangkal yang terbatasi..
Esok kan merona dalam pengalihan..

Langkah tak terhenti..
Hanya stagnasi dalam tujuan yang harus diraih..
Berbicara tentang kosong yang tetap mau dipenuhi..
Atau lantas sekedar terbaring saja sendiri..

Tampak terlalu lama harusnya..
Jalan ini terlalui, bersama..
Dalam heningnya sinaran disisakan hari..
Menuntunku, menggapaimu..

Selasa, 28 Juli 2009

Sisi Waktu

Aku mau..
Bersauh satu di sana..
Hanya satu, dengan ungkapan yang baru..
Serba baru, biar tahu..

Melimbung rasa lalu, yang lalu sudah berlalu..
Hanya tergerak segan tapi maju, hanya maju tapi tak mau..
Hidup berlabuh di sini, saat kail tak teraih..kadang..
Mau dimana dihabiskan? Dalam sunyi semu menghampiri..

Pusaran waktu, di situ..
Di tempat dulu, saat bertukar tegur sapa yang biasa..
Berteduh saat langit mengasihi, hanya kasihi...
Agar terbagi, saat nanti si pagi..

Malam berpendar, jadi satu..
Bukan lagi dikatakan dengan cara yang baru..
Hanya tahu..
ku begitu, kau begitu..

Selamat Jalan...

Jabat tanganku...
Bila tak lagi diraih..
Di waktu yang bergulir..
masih dirasa jalan yang beralur..

Sehabisnya berakhir lagi..
Permulaan yang datang dan pergi..
Temaram yang segan dilewati..
Langkah berliku ikuti..

Bayang tentang penggalan ingatan dulu..
Yang mengekang dalam abu..
Hinga lupa..
Saat pernah di sana..

Sabtu, 04 Juli 2009

Citraan V

Sunyi ini
Bangunkan yang terlelap dari
Mimpi yang tak pernah mengakhiri
Waktu tak berdetak
Ruang begitu sepi
Malam nanti pergi

Kamis, 02 Juli 2009

Waktu yang Dulu Diberi

Dan tiap detik yang terhisap olehnya..
Yang selalu menyapa kemarin..
Yang selalu menyahut sekarang..
Di setiap tingkap gaung saat esok akan datang lagi..

Gelisah menunggu dalam sebuah awal paradoks buku..
Sebuah permulaan cerita baru yang ditulis setengah hati..
Entah mengapa gundah, dalam warna baru yang ditorehkan..
Janji dulu dalam kaburnya ingatan lalu..

Dibuat dengan rentetan peristiwa..
Dimana selalu berawal dengan sebuah kedatangan sebidak harap yang menjemu..
Dalam sebuah proses yang selalu hambar dalam setiap percakapan bisu..
Arti sebuah temu yang hanya saja begitu, dalam rangkaian babak yang selalu lupa ditutup..

Diakhir jalan terlewati, sadarkan..
Rasa bukan sebuah kata manis yang yang ditiru..
Hati bukan sekedar bait dalam lirik lagu..
Di penghujung usia yang rapuh dibawakan..
Tak lagi peduli semua yang ingin..
Hanya saja, agar tahu..
Disini sekarang..

Sabtu, 06 Juni 2009

Rima

Kelamaan, peristiwa yang larut..
Di jenuhnya
Pikiran, mematung dalam rinai..
hingga usang bayang semu..
Pergi..

Lalu datang
Bicara berita, tertabuh..
"Dan kini, semua mati.."
Hitam menghujatkan, lalu tertahan hantam..
Obituari di lembar balik berlalu..

Berpesan tak ada..
Debur yang datang dan sirna..
Terbawa dongeng yang tersiar di sana, lelap terasa..
Ufuk kan terangi gelap hati..
Berpanggil, sebuah tawa..menjalin sapa..

Berkecamuk hingga benar lusuhnya..
"Di sini, sudah tak lagi terpijakan.."
Catatan pendek dalam tiap baris, terhenti..
Memilah, bukan menilai..

Ngilu tangan kepayahan, tersesak..
Dahaga berkepanjangan,,
Mulut yang ternganga..sudah gemetar berkata..
Lirih, "Bukan kau, hidupku diberi.."
Gumammu, tertinggal dalam rak sepatu..

Langit Kian Mendung

Disaat gelapnya menuruni..
Lereng di sebrang, ku tahu..
Saat ini adalah selesai, bukan usai..
Bayang-bayang yang menari riang..

Kobarnya menyambut gemetar
Gemuruh..
Liuk desah kata tadi..
Semilir kedatangan bukannya sunyi..
Lalu embun warnai setengah cakrawala..

Penuhi horizon dengan menerka..
Paduannya menunggu di ujung peraduan..
Praduga, jangan tingal saja..
Padanya, hujan yang menghujam..

Rabu, 27 Mei 2009

Sound of Life

Dawn nearly ended...
Grave that been crafted..
Past away..time won't slowly..
Reason to live on..

Rye that burn to ashess..
Feel the sorow..soon to forgoten..
Fairytale...
Beyond the horizon..

Made mistake..that mistook..
Some token to kept..
While others try to bought..
Echoing from farland..

Jumat, 22 Mei 2009

Dekat...

Perlahan, sadari sejenak...
Waktu yang mulai melambat..
Berkejaran mimpi yang terangkai..
Berjuntai di belakang saat ikat rambut yang melambai..

Jalan yang terlupa, dalam keseharian..
Jenuh tak berujung, rasa yang membiru sendiri..
Dalam tangan tergenggam, hanya saja terlepas..
Pelampiasan tempo yang terlewat oleh raga yang payah..

Akan mulaikah terang dataran dingin..?
Saat mulai layu dia bersadar..
Di ruang yang tak berbatas, kuraih kah..?
Cemas menunggu datangnya pagi,,

Senin, 18 Mei 2009

Citraan IV

Meradang masuk tapi apa..?
Berjuntai angin semilir membawa..membuka..
Berkejaran tawa canda, entah mengapa..?
Hanya berita simpang siur, hilir mudik bercerita..

Hidupmu tinggal apa..? Melupa..
Nyanyian angin menghadap biliknya, berharap..
Menderu sisakan misteri semua musim yang lalu, berkata..
"Sampaikan salam sampai ke sebrang jurang.."

Selintas hinggapi dunia dan memecahkannya...
Merunut sebuah peristiwa, membagi waktu dulu dan sekarang..
Memilahkan asa, hingga jadi sebuah warna..
Rinai tertembus sampai telinga..ku diam..
Hanya hamparan nada..

Temani lelap ku saat kepayahan bersama sinar lemahnya...
Lukiskan angan di penghujung langit yang bebas..
Sambil berdayu pelan, agar singgah agar singgah tujuan...
Tak berdalih lagi...sayang...

Simpan sekelebat kenangan tentang pagi yang tak lagi usang..
Hujan melerai semua, menghumuskan perlawanan terakhir yang sebisa..
Pada babak akhir nantinya, semua kembali tertutup dari hadapan..
Panggung mati lagi, jejak-jejak tertinggal berdesakan..

Meradang lagi, tapi untuk apa..?
Terkikis senyum itu di papan sebuah nama..Siapa..?
Hanya saja tak lagi mampu, biarkan...
Saat terbenam akan pulang semua gelisah..

Minggu, 17 Mei 2009

Mudah saja, waktu berlalu...

Bersamaan dengan tiap tarikan nafasku memburu..
Malam, biarlah jadi malam...
Hitam dalam tiap sepi teriknya siang..
Agar petang menyisakan kelabu mendungnya..

"Kau harus bisa seperti aku
Yang sudah biarlah sudah..."

Berbisik, sedikit saja cerita di kelambu jinggamu
Tiap kata yang terlintas ini jadi satu..
Atau mungkin hanya perasaan saja..?
Sambil menyisakan riak laut biru yang sendu...?
Dan datang lagi, lagu rindu...walau selalu..

Di tiap perjalanan saat harus turun hujan..
Entah apa yang akan menghujam...
Derit lemah sepatu yang kebahasan..?
Atau mungkin hanya serutan zaman..?
Mungkin hanya kejadian yang mengganjal..yang harus..

"Selang waktu berjalan kau kembali datang
Tanyakan keadaanku..."

Surau makin mengabu, berpudar dengan putarannya..
Yang selalu sisakan tanya, sambil biarkan terjawab olehmu...
Sebuah album yang tergadai,,,
Saat hidup dalam polaris yang berbicara monolog..
Sambil bersandar, lalu tersadar...
Bukan aku..
Bukan kau..
Hanya waktu yang berlalu...

Mudah saja bagimu
Mudah saja untukmu
Andai saja..

-SO7-

Minggu, 03 Mei 2009

Denganmu (Sepeda ini ku Kayuh)

Keringatku...
Peluh kebasahan..
Sunyi..
Diam dalam sepi..
Risau..
Gelisah berkepanjangan...
Tiap cerita dalam baitku..
Secarik lembar lusuh, dan kata kosongku..
Mendung akan terang, badai akan usai...
Mendiang yang menyampaikan, agar ziarah tak lagi menyiakan,,
Darah jatuh! Deru menyambut datangnya sangkakalaMu..
Kusam...
Dalam kesusahan, mungkin juga..
Tertinggal hidupku...
Dulu..

Hujan Turun (Bumi Mendekam)

Harapnya tersapu dalam deras hidupmu...
Dalam memori di sudut ruang mata..
Layu melebam, terkikiskan sendu yang semalam..
Layar tertutup sudah, bukan angin tak lagi resah...
Tertaburkan sekerlip cahaya, terang yang sisa hari..
Tak menggundah, tak mau lagi payah..
Sepintas habis sudah penantian, jangan terpenuhi lagi..
Semburat warna-warninya dalam hujan..
Jangan lagi sesalkan, walau sesakkan..
Di tiap rintik terbawa, air menghujam
Bumi terus mendekam..diam...
Dengarkan...

Patah hati

Ada yang tak nyaman di dalam...
Di tepian, bila waktu temaram..
Di setiap langkah mengerang...
Langit pucat pasi, di hadapan hari di sabtu petang..
Untaian kata yang tergenang, dalam angan menerawang..
Tak lama, namun tak sedikit melupa..
Isiannya hanya berongga...
Menggaung tersapa..
Bukan bicara, hanya terhenti saja..

Citraan III

Beratnya meniti jalan yang panjang...
Naik turun, kadang bersimpangan..
Mana yang menanti, meniti...?
Yang menjemput saat akhiri minggu..
Angin mengikis, lalu terhambur lagi saja...
Malangnya tak ada yang berbinar..
Sedikit saja, beri tunjuk jalan arahku...
Sekedar bisa upaya ini..
dan tersambung lagi angan menggapai..
Bocah hanya riang saja..
Esokkan beranjak muda..
Tidurlah..sekejap memejam lalu
Malam tahu kelamkan mimpimu..

Citraan II

Jejak ini ku titipkan...
Pada percaya yang datang...
Besok mungkin ku bawa...
Atau lupa tertinggal saja...
Mana asa yang terjaga
Atas rasa yang masih kelabu..?
Tersimpan, sembunyi ini...
Lambat laun...
Ku takkan datang

Citraan I

Debur kau rasa...
Saat pesisir pulang di peraduan..
Cepat langkah terambil...
Biar hilang dalam bisikan...
Atau bisakah berjingkat pelan...
Terhampar begitu suara...
Wajah masam aroma masa lalu terbawa...
Akankah kembali?

Minggu, 19 April 2009

Laju yang Terus ke Depan..

Di penantian ini, saat luluh..
Picik yang tertawa, bersamaan..
Rakit kayu yang terombang-ambing..
Sambil tenggelam ditelan legam lautan..

Lalu sekejap jadi sunyi..Tak terdengar semua..
Tarikan nafasmu, bahkan angan yang lampau..
Perlahan hidup terus terhempas keluar..
Sesakkan tiap ronta yang ingin membawa..

Langit kini damai dalam peraduannya..
Peluk hangat itu tetap terasa..
Walau gundah hatinya, walau lelah tatapnya..
Ini jiwa terkoyak bersamaan dengan waktu yang diberi...

Citraan indah yang belum tersampai..
Sadar akan bisa terpijakkan dengan langkah tertatih..
Buat cita-cita bijak yang begitu teragung..
Bercak yang kau tinggal, dari balik kain compang-camping..
Hanyalah pesan yang masih terus tersirat...

"Baikkah kau di sana..?"
"Ya..kami baik.."
"dan akan terus membaik." Tambahnya...

There’s a moment in time
And it’s stuck in my mind
Way back, when we were just kids

Cause your eyes told the tale
Of an act of betrayal
I knew that somebody did

Oh, waves of time
Seem to wash away
The scenes of our crimes
But for you this never ends

Can you stay strong?
Can you go on?
Kristy are you doing okay?
A rose that won’t bloom
Winter’s kept you
Don’t waste your whole life trying
To get back what was taken away

Though the marks on your dress
Had been neatly repressed
I knew that something was wrong
And I should have spoke out
And I’m so sorry now
I didn’t know
Cause we were so young

Oh, clouds of time
Seem to rain on
Innocence left behind
And it never goes away

the offspring-kristy are you doing okay

Jumat, 10 April 2009

Bayang-bayang

Dalam malam legam...
Bayangmu ku genggam..
Bersamaan dengan hari yang kelam..
Dengan mata melebam..

Bukan seberat, gunung bernaung..
Hanya terus mengusung,,
Harapan yang sudah habis terpasung..

Penjuru habiskan seluruh..
Segenap kubuang, sambil ludahi..
Tatap kosong yang perih terpeluh..
kulupa, hanya bayang penuhi..

Dalam legam yang bukan malam..
Bukan bayangmu tergenggam..
Dengam mata lebam yang terpejam..
Kusadar walau pelan...ku tenggelam

Rabu, 01 April 2009

Sisi Cerita...

Those notes you wrote me
I've kept them all
I've given a lot of thought of how to write you back this fall
With every single letter in every single word
There will be a hidden message about a boy that
loves a girl

Lalu, lama lagi ku pinta..
Haluan bergerak berdesakan..
Dalam kalbu terasa, namun sulit
Berebut agar tak hilang,,

Datangnya perlahan, sekian waktu
Tebuang sepintas hanya satu..
Bukan rekaan, lagi semu dalam senyum..
Kau berdiri, tapi tak menanti..

Turun membasahi, langit-langit..
Kaku beku akan suara..Padahal
sangat nyata ketika dirasa..
Atau hanya berperasaan semata..?

Di hari, yang berganti
Bukan diingat, hanya mati..
Lirik bukan tatap,,
Ada bukan miliki..

Satu jeda yang terisi,,
saat dulu mengasihi..

"Do you care if I don't know what to say
Will you sleep tonight will you think of me
Will I shake this off, pretend it's all okay
That there's someone out there who feels just like me
There is"

Kamis, 19 Februari 2009

frase sedulunya..

Sejenak, waktu runtuh sesilam..
Sesaat, dilupa..bertutur siapa?
Di timbunan kurun zaman yang kelamaan
Di balik bebatuan berundak..Diam.

Citraan kusam yang termakan usia..
Aneh benar, sesekali ingin pulang lagi..
Mengibaskan tekad hati yang mengadah lemah..
Bisa apa..?surai menyibak terlewat saja..

Dentingnya keras sekali, sesekali..
Terang, biar tahu batas tenggat di hadap
Atas batasan yang membatasi..
Atau aturan yang menengahi..

"Derunya tak berhenti, hingga habis nyawa.."
Meliuk bergumam, tak didasari..
Menepuk, hingga tersentak de javu..
Waktu diam, walau sejenak..

Rabu, 04 Februari 2009

Separuh Waktu..

Di sini ku berdalih
Reka pada peristiwa yang diangkat
Sendiri, bersamaan dengan umpatan yang bergaung
Bertanya, apakah pantas semua..?

Lalui, angan yang terbujur menunggu
Kisah yang disimpan, bersama dengan pandu
Langit-langit bergeming seiring
Bertabuh lagi, si derma
Meraung..

Sudah saatnya berkata..
"Kau sudah terlalu, kapan lagi bicara?"
Mengalir elegi ini, di alurmu lalu
Tinggal pergi dengan gaung di sandar
Nafas suram di raih..

Sepanjangnya, terbentang di baliknya mengukir
Manik buat tergelincir, sampai lupa berbangkitan
Ujung jalan ini, sayang membalik bukan sekedar..
Mungkin berpapasan berganti tapi
Kau hendak jalan pulang
Sayang..

Selasa, 27 Januari 2009

The Wrestler...

Have you ever seen a one trick pony in the field so happy and free?
If you've ever seen a one trick pony then you've seen me
Have you ever seen a one-legged dog making its way down the street?
If you've ever seen a one-legged dog then you've seen me

Then you've seen me, I come and stand at every door
Then you've seen me, I always leave with less than I had before
Then you've seen me, bet I can make you smile when the blood, it hits the floor
Tell me, friend, can you ask for anything more?
Tell me can you ask for anything more?

Have you ever seen a scarecrow filled with nothing but dust and wheat?
If you've ever seen that scarecrow then you've seen me
Have you ever seen a one-armed man punching at nothing but the breeze?
If you've ever seen a one-armed man then you've seen me

Then you've seen me, I come and stand at every door
Then you've seen me, I always leave with less than I had before
Then you've seen me, bet I can make you smile when the blood, it hits the floor
Tell me, friend, can you ask for anything more?
Tell me can you ask for anything more?

These things that have comforted me, I drive away
This place that is my home I cannot stay
My only faith's in the broken bones and bruises I display

Have you ever seen a one-legged man trying to dance his way free?
If you've ever seen a one-legged man then you've seen me...

Bruce Springsteen

Dearly Beloved...

It was all left behind..
along with it's curtain fall
Down the alley through
Then the day just went off..

Never rest..
Never piece..
It should rainy, when i come..
Home just too far away..

Then it's sparkle..
Over million, the sun barely..
I held it once, beyond of all..
Then it's gone..

Tell a Story..
that you never heard..

Some letter, i forgot..
Some birds still flew..
Sometimes..
But still...

"Dearly beloved, are you listening...?
I can't remember the word that you were saying.."

Senin, 26 Januari 2009

Deru ini, derumu....

Bersilangan, jalannya terbentang.
Sebanyak mata yang memandang.
Horizon terus terbentang, sepanjang
Waktu yang melintang..

Aral, sambil ku bawa..
Gaung memberi tanda, mengundang
Datang.., biar ku sampaikan..
Jika perlu, memang..

Tak ada yang menang, menggangu mu
Menyuratkan sampai ke penghujung langkah tertinggal..
Sesaat, bersenandung..
Malam sepi terangi lagi..

Hembuskan nyawa di arinya..
Buatkan lagi secarik cerita..
Biar jadi pelipur lara..
Deru ini hanya kubawa,,
tak kemana..

Rabu, 21 Januari 2009

Sebegitunya..

Dan pintu ini terbuka lagi,,
Dan memandang sekali..
Dan mengingat..

Hujan berganti, musim lewati..
Malamnya tak berbalik untuk bisiki..
Ingatan segenggam perlahan..
Ku sudah tak biru..

Waktu beriak, dalam sesekali...
Mengintip terisak, ku sembunyi..
Lebih pasti, namun masih memergoki..
Semburat warna-warni..

Tak biasa dengan ini..
Banyak tak terjawab semua yang dikasihi,,
atau sering tertegun ingin memberi..
Harap tak jemu saja berawal dimana..

Diawali dengan sapa..
Diawali dengan sajak..
Tak lagi kini meniduri..
Tak sebebas kini dulu sunyi..

Hanya pintu ini terbuka lagi,,
Hanya memandang sekali..
Hanya mengingat..

Kamis, 15 Januari 2009

Bermainku dengannya, mati...

Tambahkan alirnya biar deras..

Mengisi terus biar terisi bak air bah..
Kumbang sumringah, dengan selasa yang megah..
Jejak roti setangkap dan susu pagi masih ada di lidah..
Naluriku..
Bergumam, tentang lelah parau yang lemah..
Tentang langit biru yang muram, tak lagi cerah..
Sekelebat pandangku mengadah..

Bergumam, kau yang lelah mengadah..

Rabu, 07 Januari 2009

Kuldesak

Berulang..
Mulai dengan pagi, lalu malam lagi..
Bisiki jauh ke dalamnya, tiada...
Pergi, kembalinya mengasihi...
Rima mati di pagi hari, malam hanya pandangi..

Semu lamunan perantauan..
Eratnya pegangi, bukan sesakan..
Seakan baru kemarin, lihat esok pandangi..
Hangatnya temaram, rindu di tepi..

Gaungnya meragu dimana dudukku disanding..
Bersama gemercik waktu mengalur di relungnya..
Sudahi cerita yang dikisah berulang..
Sadur di akhir baris sajak tertulis..

Berulang...