Senin, 29 Desember 2008

Two

Those time remind me to forget
Like whispering, through the rainfall
Some silent that bought calm
Those day just like the other day

Depth, being lifted for those
Whose watching, in the end
Life retarded, force to reminds
Who you really are

And all that being frightened
With tears and hope that missing
Dawn just finished tell some stories
Don't let it be gone

Some pictures, remind me of times
Like a sketch of photographs, in the old day
Memories, if it'll be broke..remember..
Those day just where i truly belong

Dua...

Serasa pernah, suka cita, rasanya
Daya luluh hadapnya, berdansa, melebam
Hanya waktu padanya berharap
Tersisakan ruang yang teduhku lewati hujan

Sketsa hidup kosong, ku bawa
Hinggapi hari-hari, hingga habis bersisa
Landasanku bersauh jauh disanding
Dengan detaknya yang begitu kurindu

Cahayamu, bayangku bersama tawa
Selembar, tiap detiknya kuselami
Jika langit tertunduk, dan bumi bergejolak
Tersenyumlah, agar bisa kulalui..

Serasa pernah, bertemu tegur sapa
Yang selalu terbesit dalam angan
Jika malam, sampai usai temuan
Bersyukurlah, karena sebentar..

Jumat, 26 Desember 2008

Surat untukmu

Cerah itu masih di sana,,,
seperti dulu saat kau meninggalkannya,,
Awan berarak masih membubuhi biru tak terjangkau,,,
Tutupi,,pejamkan saat memang lelah kepala,,
dan sandarkan sadar sejenak, sambil memanja dalam angan,,,
siapa yang melarang??
Bahkan Dia tersenyum sipu menjawab dalamnya,,

Cerah itu masih di sana,,
Sama seperti malam tahun baru kemarin,,
saat hingar melewati cakrawala dalam semu yang terus berabu,,
sejanak hembuskan dahagamu yang tak terpenuhi,,
cita-citamu bukan fiksi,,,
ayo torehkan!!!

Dalam tiap derap langkah yang selalu terbawa mengikuti,,,
Dalam tiap tiupan lembutnya membisiki,,
Dengar,,,
irama hidup yang kau buat sendiri,,
Tetap di sana,,tetap meninggi,,karena kau memang begini,,
Sendiri bukan harus sepi,,
Bukannya ini yang kau bilang indah??

Cerah itu masih di sini,,
mungkin hanya lupa kau pegangi,,

Kamis, 25 Desember 2008

Menepi...

ratapi sayat-sayatan sehabis setahun..
pula duka, pula tawa..
sekantong ingatan terbawa mengasihimu..
biar berharap pada, entah mengapa...

hiasan di pintu, merekah menyapa..
bersamaan dengan ketukan kawan lama,,
menghibur, bersamaan sambil
waktu penuh sahaja..

si yang tak kunjung tenang..
mengerang ke permukaan, ombak mendebur biasa saja..
di sudut mana, sembunyi menangisi,,
bercerita yang putus asanya, bersama usia..

lapuk beranda mengadah,,
bersama sesumbar kabar di belakangi telinga saja..
kalut terhempas, ku tepis bersama lambaian tangan ke tenggara..
kau di sana,,hanya sayang...

Di situ fotoku (Bingkai dengan ukiran mewah)

Ia menuntun, walau galau gemetaran, hingga habis indra terpasung. Tersenyum untukmu.

Selasa, 23 Desember 2008

Cry Out the Silent..

Moon so bright...
Brighten each heart it's depend..
Far away..
Blackout just mixed up...like you'll care..

Hands just shaking worse..
some panorama aren't easy being lost..
Worth some leave be held up..
Run that can't be undone...

Sneak behind the shadow blinded..
Give me a letter about the past forgoten..
Tell me some stories..
Let the butterflies sang their song...

Over countless effort..
Fahrenheint,,don't let it down..
some few years since it's then..
the pain being frigde,,you just make me missed..

silent let be broken,,
Vow made me,,thy i just laugh and carry,,
Dream confess,,
"i'll just be there..." and he dissapear once more..

Senin, 22 Desember 2008

Jelajahi

Waktu bertabuk sudah biasa,,,
Masa sulit berayun pelan sehabis bicara sebaris..
kata yang lupa...
Hampir setiap saat memergoki..
hanya seperti sedia seharian...
Bukan tak bisa,,,ku sudah bilang,,
hilang kepalang..

Minggu, 21 Desember 2008

Merah tua..

Rantauannya sampai di ujung langkah..
Selewatnya pasar malam, jadi sepi sekali..
Dahaga tertahan!!
Semilir angin melewati
Sambil tersenyum
Perawan yang mati...

Jadi disanding lagi bayang semu selimuti
Musim panas yang terlalu cepat
luluhkan sinaran yang memenuhi..
Kapan entah sejak terakhir memahat cerita..
antara pada jaman dahulu,,atau pada suatu waktu..

Tersayat hikayat lama pada batu kusam
retaknya begitu dalam
sulit dijamah lagi dasar yang tak tentu itu..
Hanya bisa mengira berapa lama ia terbelenggu..
kosong, menepi dalam pelarian..
Pengasingan emosi sendiri..

Sajak berkata..
"Mari bantu sesama.."
Tak lagi semanis biasa, sambil tertegun di bawah beranda..
bercerita dengan udara hampa yang tak henti-hentinya meneteskan air mata..
"begitu memesonanya tiap carik yang tertelan olehku.."
simpul lara yang terlalu sulit untuk dibuka..
"tak semua hal harus terbuka.."
Bukan,,tak salah lagi...

Hibur mendung yang murung..
sisakan bias warna-warni semburat cahaya..
bebaskan kakinya biar meraba..
Melatah..
Aku terbawa olehnya..
biarkan ia terkibar, terisak,,,
sampai nanti berlabuh dimana..

Selasa, 09 Desember 2008

Diam Sekali...

Kukirim rindu ini,,
Bersama angin malam menanti...
Bukan gerimis...
Lagi sudahi...

Lambat laun pantun tertegun..
Sambil kebingungan gemanya mereda..
Sayang,,kalau bukan saat ini..
Kapan lagi bisa mengasihi..?

Bisakah terus berpeta..
Saat dunia terselimuti sarkasme..
di waktu tak tentu..
Pada jatuh yang bangkit lagi..lupa..

Rentetan peristiwa hilang..
Umur dihabiskan sampai ke pematang..
Di ujung senja kemerahan disana..
Pernah sisakan sedikit ruang untuk bersandar..?

Langkah yang mantap tak meragu..
Dulu yang sekarang tak berbias..
Gundah perantauan yang terbawa..
Ingatkan..Hanya sedikit ku sita..

Kukirim rindu ini..
Bersama secercah kisah tak sampai..
Bukan menunggu..
Agar kau bebas..