Selasa, 25 November 2008

Galangan

Kisah tercatat, secarik lembar bercerita..
Sepoinya angkat semua resah yang memenuhi..
Sekarang hanya tidak rugi saja..
Dalam hitungan mundur yang tak kenal lagi berhenti..

Pasak sudah jauh tertanam ladang yang mati...
Perlahan tinggalkan nyanyian ritmis yang berulang..
Api tak lagi terangi ujung-ujung yang lusuh terjamahi..
Berjalan pelan sambil dilupakan waktu yang tak tentu...

Pertimbangannya goyang tak tenang...
Menempuh aral yang bertubi-tubi mengunyah asa..
Membuangnya dan menginjak-injak sambil disumpahi..
Dari semenanjung Malaka sampai ke negri seberang...

Bangkit!!!
Bukan karena perih dikuliti..
Atau lelah berlari lagi..
Derajat sebuah pentas panggung yang hikayat...

Semilir musim berganti...
Langit cerah lagi mengisi biru layar terkembang...
Lentera bergoyang melambai lepas pergi..
Ku karam lagi...

Sabtu, 22 November 2008

Sukmasih...

Fosfor memenuhi ruang sepi..
Sesekali terdengar desah nafas kelelahan..
Guman semu tentang berita yang naif seminggu sekali...
Hafal setiap letaknya untuk menyakiti sekedar sekali...

Malu,,Lupa akan semua silam yang memudar oleh waktu..
Yang terus duduk di kursi maasnya yang berdebu..
Paras apa lagi yang akan dipakai untuk mengelabuhi...
Berlabuhlah kapal di tepian sesorean setelah merah...

Dihadapi dengan lapang katanya, biar tak gundah...
Kibas angin semilir hanya menghapus peluh jadi percuma..
Mengadah kesetiap sudut langit berharap hujan basahi..
Dengan segala misteri yang terbawa setahun berarak di sana..

Menerjang! Lari dari kenyataan yang tak ramah lagi...
Ku bosan dengan dosa yang terus ditumpuk rapi buat bekal..
Atau segala simpul yang dibuat teratur oleh norma dan kode etik..
Bisakah mati dengan legkung manis yang menjerumuskan semua??

"Dia hidup dengan caranya...Dan mati sebagaimana mestinya.."

Selasa, 18 November 2008

Galau..

Benih tak jauh berpaut menjamunya..
Berdalih semir setiap bersandar rapuhnya...
Sekelebat habis cerita perginya..
Dengar sejenak rintih kebosanannya...

Jatuh kembali gema memanggil...
Ratap gemetar menggigil..
Janji Jani besok lupa diambil...
Jamah mendekap tapi tak dihadang..Kail..

Atap lapuk kelamaan guna tertata..
Suratan jua yang memisahkan di sana dan di sini..
Meringis, tersendak dalam sadar yang fana berbasuh..
Lupa jalan pulang,,hati dingin yang berkesudahan...

Lampiran sudut lembar risau semalam...
Luput tertanda nama yang dibilas..
lembayung senja yang merantau ke peraduan..
Biar...Kirimi kisah ku ke dalamnya..

Angin semusim...

Minggu, 16 November 2008

Sometime we just have to be Stars...

Let go the past that weighted..
Leave some note to remember..
Let the tear flow with you life swallow..
The age give another reason..Brave..

Take a brief breath to old oath..
Fall just haunt you while you aware..
Distance just minded time to forget..
There's always sign to new way..way of truth..

Feed an anger with every picture that smile..
Release some rage to burden someone..
While the other just try to yield..
Hold tight..You just need to stand beyond..

Every black should have a white..
Since it's dark there shall be a light..
Some alone just didn't realize some share..
Cause you'll be bright all night long..Stars in the North..

Sabtu, 15 November 2008

Menunggu biar Semu...

Menepis semua tabir yang belakangan hadir...
Ikut intuisi memilih semilir yang selalu terjambak..
Gema kemarin terus nyaring dalam tabir yang lama belum tenggelam lagi..
Suratnya entah sampai..atau hanya terbuang sesal sakiti mata memamndang..

Terus bergilir sambil acuhkan si hilir yang mudik bersama waktu...
Semua perlu akhir yang memuaskan..bukan selalu dihiasi tawa..
Kadang remang jadi teduh saat harus tersandar dari tandus yang menggerayang..
Atau sekedar pelipur saat harus ikut berpijar saat susah berpendar..

Bulir peluh bercampur dengan asa yang sudah matang..
Lupa tiriskan hingga layu dalam pancingan..
Sekelebat tanggalan yang dinanti jadi hitam lagi..
Tampak Biasa dilihat sambil terus memejam...

Terus terhujam kebasahan hingga hilang yang pasti..
Ini gulatan antara sadar dengan dunia yang makin sinis dengan segala..
Rompi hanya pajangan saat semua terlelap dan hilang di balik awan mendung..
Kelabu seperti kebulan asap cerutu dan lupa untuk pudar sambil hilang dibalik misterinya...

Lupa dijamu sambil memerintahkan untuk baik-baik saja...
Punggungku sakit terus bertengger dibalik semua lelucon yang hanya sampul dan lupa dibaca..
Deburan Pasang surutnya sudah jadin pandangan yang tak asing..
Kuhanya curahkan semua..

Kamis, 13 November 2008

Suatu hari,,

Nenek berlapis sebisa mungkin bertindak biasa..
Bawa ciduknya bersama pangkal paha melata sebisa..
Angkat sauh di tepian karang beringsut ramai...
Terbawa pesan riuh, kabar angin perang dari negri sebrang...

Nyaris mati terdesak benang kusut yang kumal terjejal...
Raja para penguasa hanya tidur di singasana satu harian..
Pengrajin tembikar sibuk memintal,,Tidak seberapa surau angin melewati..
Kereta kuda jalan cepat, takut tertinggal..Genangan air gemericik terlewati..

Akhlak baik bukan penting sekarang juga..
Nanah darah luka lama yang lupa di bebat...
Cabai merah menangisi lagi lelayuan kamboja yang mulai pudar..
Ratapi siung yang tak kunjung tumbuh meneduhi teriknya..

Lama-lama dalai lama tersadarkan..
Bersamaan hilangnya peradaban yang dirindu..
Sebuah kisah terlipat berdebu...jamuran menyeruak di atap surau tua..
Kayunya renta termakan usia,,bersama akal sang penyamun...

Kapan terbang sejak lantun terselesai...
Menyandarkan harapan pada sehelai tali kasur..
Berita dulu baru mulai diindahkan..
Lantas lenyap sembilu ditembus peluru...

Selasa, 11 November 2008

Jadi (dapatkah memaknai...?)

Hidup itu labirin...
Rasa takut tersesat dan semangat menggebu penasaran apa yang menunggu jadi satu..
tak dapat dipisahkan...
layaknya kepulan asap api unggun atau buang air setelah makan minum sehari...

Hidup itu Kembang api...
Tak ragu lagi dinyalahkan karena binarnya, tapi tetap kecewa saat habis terbakar..
sulit untuk diubah..
Seperti menonton sebuah film box office yang kau gemari,,,
Sudah tahu ceritanya,,,ya tetap saja gelisah...

Hidup itu lautan...
Dalam dan luas,,Biru yang bebas...
membuatmu mual dan ingin pergi saat kau diburitan ketika badai datang..
Tapi buatmu tak mau beranjak sebentar saat dia tenang dan berikan fajar..
bau asin dan sepoi angin yang mengikatmu sedemikian..

Hidup itu semangkuk es krim...
Makan perlahan,,maka kau hanya dapatnya mencair...tidaknikmat..
Terlalu cepat,,kau akan merindu tiap sensasinya begitu saja ditiap gigitan,,,
Ada saatnya kau diamkan sejenak dan biarkan ia menceritakan kisahnya dalam mulut yang bungkam...

Violet

Light just came around us..
Feel it deep inside void within you..
Let the storm pass the next life that you'll live on..
or just silent sing you His lullaby..dream on..

make the present such a beautifull gift...
while the other just resist to the next step of evolution..
dry all the dew at dawn...ocean cry..
suck all the grace that never resolve..

Feel it deep inside void within you..
Let the sky painted for you...rest..
All story whispering gone with the wind..
And light will came around us...
Violet...

Senin, 10 November 2008

Polemik

Jaman sekarang sudah tak lagi mengenal aturan,,
Semua berdasarkan untung/rugi, dan amnesia tentang balas jasa...
Rutin terjadwal dan sisi lainnya hanya beringas dengan pertanyaan besar tentang nilai "kewarasan.." sebagai sarapan pagi

Hidup sekarang seperti bungkusan natal dan parsel lebaran..
Entah isinya basi menyebar penyakit..
Atau Bohong yang ditutupi dengan basa-basi...
Semua nilai dikebiri dan di ganti dengan undang-undang yang memprostitusi keluhuran golongan tua...

Semua mati layu dan terus menyanyikan hyme yang mengiris benak kepayahan..
Waktu memang masih sama 24jam dalam keseharian, tiap detik yang begitu membosankan dinanti..
Tapi pernah lihat seorang bocah ramai-ramai keluar sekedar main layangan??atau bersenda gurau sekedar sampai bertengar karena rebutan sebuah permen??

Semua dipangkas habis dengan celotehan, omelan, larangan yang dibuat-buat untuk menutupi semua tak ketenangan hidup..
Benih pura-pura terus saja tertanam subur dalam sanubari bocah yang baru bisa mengeja..
Segala yang tak berhubungan dengan kemewahan hanyalah jalan yang plintat-plintut..
dan bersarang dengan nyaman di tangan memar yang kesakitan atau teriakan histeris karena gelap di kamar mandi..

Buat apa membesarkan kalau tak bisa berbesar diri..
Buat apa Prestige kalau buat tidur jadi gundah??
Tak ada jujur yang menyiksa diri,,
Tak ada dusta yang mensucikan...
Nanah tetap nanah dan membusuk...
Berharap sampai habis nafas di dadapun tetap saja tak berubah jadi bunga atau pohon buah..

Tak ada kata naif yang mampu membalikkan..
Tapi tak jarang pula menutup mata dan lupa diri..

Jaman sekarang hidup susah...
Era globalisasi, perkembangan sains dan teknologi...
Krisis ekonomi, uang dan kemapanan...
Semua hanya rekayasa seorang yang beromong kosong dan membenarkan semua ketidakbenarannya...

Ya Hidup,,,

Lingkar waktu yang tak terungkap,,
Hapuskan ragu dipermukaan,,
tangis sepi sedu sedan yang sembunyi,,
asa dibawa pergi terjaga lagi,,

Limpahannya tak terasa lagi,,
semua paradigma komtemporer kini,,
tak lebih hanya dunia yang penuh metaforis,,
Dengan monokrom hitam putihnya sebagai semua warna yang bisa dijamah,,

Langit,,Langit,,mana merdeka??bebas yang mengintai,,
Seribu tanda tanya mungkin tak pernah cukup akan risau yang tak terjawab,,
membendung pilu yang mulai menekan,,memekakkan telinga sampai bernanah menahan,,,
Resah yang membentang lewati cakrawala antara kini dan anggan semata,,

Buram pandang sesemua jatuh bergantian,,
Biaskan seragam semua sesak yang merongga di dada yang kepayahan,,,
mimpi kini hanya bertengger di pojok ruang,,
tak ada guna berjingkat dan menyapa yang terdiam..mematung..

Ada kalanya buram meninggikan,,memapah dalam kepayahan,,
Ada saatnya nyeri bangunkan dari koma lama berkepanjangan,,
sekedar teriakan agar tersentak sadar kembali,,"ini realita..!!!"
Ada perlunya berharap dalam semua bekuk yang berulang menghantam...
Sebuah harga mahal pada suatu kepercayaan yang terdengar retoris..
Ada kalanya berontak,,saat semua sistem berpendar pelan,,mematikan tiap tatanan norma yang tersusun rapi di dalam rak,,

Buat apa melihat kalau hanya untuk dibutakan,,
Buat apa mendengar kalau hanya untuk ditulikan,,
Buat apa merasa kalau hanya untuk dimualkan...
Kau disana,,berpegangan teguhku di sini..
Nyanyian pilu sunyi dunia..

Minggu, 09 November 2008

Kolang-kaling

Tepian kemarin ditengok segerumul..
Tiap lengkungnya bercerita banyak tentang peraduannya,,
Bias-bias kini bukan lagi kepalang!
Terus dijemur bait-bait memang sudah saatnya diangkat,,,

Lepas..lepas..sandal jepitnya tersangkut,,
Memeluk lolosnya hingga berteriak kabur,,
terlalu erat ia menjerat dengan benang rajut kemarin..
Undangan acuh sudut mata hanya berlalu mendengkur,,

Jalannya tidak biasa,,
Sekelebat menyimpan simbol-simbol baru yang minta dijamah..
Terus bersenandung dibalik penasaran yang berkedut kencang sejak tadi..
Senandung lirik sambil dilirik waktu yang tumpah sepanjang jalan...

Selamatkan orion!!!
Coba intip dibalik layar teropongmu yang sudah gemetar..
Gelisah memang selalu bermasalah saat harus mengungkap...
Berbayang sama,,"coba atur fokusnya.."

Sesaat sejuk,,sambil mengingat-ingat sensasi tadi..
aneh,,tapi terus mengeliat,,seakan merayap kembali ke permukaan..
Sedikit di coba biar berkelas katanya...
ini terlalu sulit untuk tak tergoda..
"Persetan,,ini anakku yang kau bicarakan!!!"

Selasa, 04 November 2008

Buat ini Jadi permulaan

"aku tak bisa biasa,,"
"Katakan lagi siap yang mulai..ku percaya kau bisa"

Seperti menyelami sedikit masa depanmu yang selalu enggang kau tengok,,
Menarilah sedikit walau kau hanya berdendang sedikit,,,
Terbang sebentar walau sadar kau hanya 5 cm di atas tanah dalam seper sekian detik,,
Kan hanya sesuatu yang tak pernah sakiti, hanya belum kau mulai,,

Kunjungi tempat yang baru,,
Bukalah semua pintu berdebu dan tirai apak di angan,,,
Lihatlah lebih bijak semua terlewat bukan sekedar dilewati,,,
Pernahkah sipu yang penuhi saat kau sadar akan tertidur,,
ini hanya dunia yang selalu terjaga dan tak perlu kau campuri urusannya,,

Jangan biarkan kau tunduk!!!
Bukan dihindari, asal aman tak terajak,,
Rapuh bukan untuk dibuang,,
Jangan mengasa saat kau masih bisa mengambilnya,,

Asap hanya manian api diumpat,,
Dengung itu hanya gema ragu sendiri,,
Kabut hanya jubah agar fajar selalu memisteri,,

"ulurkan tanganmu,,biar kubantu sedikit"
"terimakasih.."
"hanya jangan jadi gemar sendiri"