Kamis, 19 Februari 2009

frase sedulunya..

Sejenak, waktu runtuh sesilam..
Sesaat, dilupa..bertutur siapa?
Di timbunan kurun zaman yang kelamaan
Di balik bebatuan berundak..Diam.

Citraan kusam yang termakan usia..
Aneh benar, sesekali ingin pulang lagi..
Mengibaskan tekad hati yang mengadah lemah..
Bisa apa..?surai menyibak terlewat saja..

Dentingnya keras sekali, sesekali..
Terang, biar tahu batas tenggat di hadap
Atas batasan yang membatasi..
Atau aturan yang menengahi..

"Derunya tak berhenti, hingga habis nyawa.."
Meliuk bergumam, tak didasari..
Menepuk, hingga tersentak de javu..
Waktu diam, walau sejenak..

Rabu, 04 Februari 2009

Separuh Waktu..

Di sini ku berdalih
Reka pada peristiwa yang diangkat
Sendiri, bersamaan dengan umpatan yang bergaung
Bertanya, apakah pantas semua..?

Lalui, angan yang terbujur menunggu
Kisah yang disimpan, bersama dengan pandu
Langit-langit bergeming seiring
Bertabuh lagi, si derma
Meraung..

Sudah saatnya berkata..
"Kau sudah terlalu, kapan lagi bicara?"
Mengalir elegi ini, di alurmu lalu
Tinggal pergi dengan gaung di sandar
Nafas suram di raih..

Sepanjangnya, terbentang di baliknya mengukir
Manik buat tergelincir, sampai lupa berbangkitan
Ujung jalan ini, sayang membalik bukan sekedar..
Mungkin berpapasan berganti tapi
Kau hendak jalan pulang
Sayang..