Kamis, 19 Februari 2009

frase sedulunya..

Sejenak, waktu runtuh sesilam..
Sesaat, dilupa..bertutur siapa?
Di timbunan kurun zaman yang kelamaan
Di balik bebatuan berundak..Diam.

Citraan kusam yang termakan usia..
Aneh benar, sesekali ingin pulang lagi..
Mengibaskan tekad hati yang mengadah lemah..
Bisa apa..?surai menyibak terlewat saja..

Dentingnya keras sekali, sesekali..
Terang, biar tahu batas tenggat di hadap
Atas batasan yang membatasi..
Atau aturan yang menengahi..

"Derunya tak berhenti, hingga habis nyawa.."
Meliuk bergumam, tak didasari..
Menepuk, hingga tersentak de javu..
Waktu diam, walau sejenak..

2 komentar:

aRr mengatakan...

suka:"Derunya tak berhenti, hingga habis nyawa.."
Meliuk bergumam, tak didasari..
Menepuk, hingga tersentak de javu..
Waktu diam, walau sejenak..

#menghitung denyut nadi semalam,,
32.125.765.893.236,, dan masih berlanjut..
sampai deras ini reda,,
sampai merah ini muda,,
sampai kilat ini citra,,
dan aku terjaga..

Mihelm182 mengatakan...

Akhirnya gw nulis lagi..:D..ry, tempat lu berkarya dmn sih..?lus kontek ginih kita ya..hehehehe

# Tak paham semua...
Benci semua..
Salah semua...

Ujungnya tertancap dalam di relungku..
Hanya menantap birunya menua,,Hembusnya terseka..