Rabu, 03 September 2008

Bagaimana (Jika Memang tak Pernah di sana)

Dalam kelambu lalu yang berbatasan dengan seringai,,,
Adakah sedikit sebuah pesan yang memang terlewati??
Akankah selalu terus berlanjut, bersambung seperti sebuah acara televisi?
Lalu,,apakah masih berguna bermimpi selagi bersenandung sepi?

Dalam setiap derap langkah yang terambil,,,
Benarkah serotasi seiring dengan sehari??
Memang pernah kau selami lagi??
Semburat warna-warni yang menumpahkan girangnya di langit malam sendiri??

Kapan semua harus berubah??
Kenapa harus selalu yang retoris saja yang bertahan??
Masih kurangkah "Maha" yang dibuat sendiri??
Masih adakah tempat untuk serakahmu menyesakkan lagi??
Kapan sekedar bersandar dan minum kopi??

Lupa luapan kebanggan silam,,
Angunpun ada saatnya, saat harus menyingkir dan luntur,,
Berjalankah sebentar,,tinggalkan kepenatan itu,,
mungkin sekedar meracuni nafasmu,,atau sekedar menjemurkan logis yang sudah jamuran,,
Bukannya memang ada kalanya hidup berhenti dan sekedar mendengarkan??

Dalam tiap sendu yang kau gumamkan,,
Bahkan peluk rindu hanya sebatas hitam dan putih,,
Pernahkah terbesit,,
Tentang sebuah satu ketiadaan??
Aku,,,

Tidak ada komentar: