Senin, 29 September 2008

Keluh

Lambaikan tangan,,sudah saatnya berjalan,,
Rasakan desak yang terus mendorongmu,,
kau hanya sejenak saja terjaga,,,
tapi hilang semua ragu yang terus memohon,,

Diam,,dengarkan angin bisiki,,
hanya beralaskan temaram kemarin yang terus menari riang,,
bisakah terpejam perlahan?? Dalam tiap tapak yang dijejaki,,
lalu,,apa lagi yang pergi menunggu??

Semarak kian lunglai dalam hentakan bangun fajar,,
Tinggalkan semua kerlap-kerlip kemarin dengan menyisakan sedikit sejuknya,,
terus terobati dengan tiap tangis embun yang meratap,,
sampai kapan terus begini,,

Kini hanya terjulur esok yang mulai abu,,,
Bukan seperti dunia yang siap kau isi sendiri,,,
latarnya kian saja sekejap jadi dulu,,,
saat begitu metafora,,hanya terbesit sebentar,,

Pasir berjatuhan,,perlahan mengikuti,,
mengisi tiap lembar kekosongan yang kau gali sendiri,,,
Di sini tadi malam,,saat semua terlalu sunyi membuntuti,,
Lalu hilang lagi di persimpangan jalan,,

Lambaikan tangan,,sudah saatnya berpisah,,
secercah kisah yang terus terucap,,
dari balik bibir pecah yang sudah lama tidak kebasahan,,
kau hanya yang bergemuruh,,,
lalu terus mengerang sepanjang hari,,

Tidak ada komentar: