Selasa, 29 September 2009

Hei, Waktu.!

Aku pernah disana..
Mimpi yang nyata..atau nyata yang ternyata bermimpi.?
Tak resah walau hanya sekedar menonton TV hitam putih, kadangpun keruh..
Berkata yang bisa terucap, walau terdengar naif..
Mungkin ku senang naif..

Mereka bilang waktu tak berhenti..tak pula menepi..
Hanya maju..
Menggilas segala yang termangu, atau sekedar melambatkan hidupnya..
Ku tahu itu..
Terkikis dalam kecepatannya..
Dan hilang...

Tak lagi berbicara lantang, tentang dunia..
Terlalu khawatir pada yang bertuju..
Padahal mungkin...ku tak resah saat berdiri disana..saat sampai disana..
Jalannya ku pergi dengan berbeda..
Jalan pulang takkan berubah..jalannya hanya satu...

Undakan hanya kau yang buat, halang rintang..tak seberapa...
Kenapa.?
Suaraku mulai bernyanyi tak sama..
Dalam kereta, dibalik kaca, dibiaskan lajunya..
Cahaya tetap terik..cemerlang seperti biasa..
Walau citraan tersapu habis dengannya..
ini tak seberapa..

Aku pernah disana..
Kulihat lagi dari tempat ku berpijak..Sekarang..
Tak berbeda dengan dulu..Sekarang..
Hanya saja..
Senyumnya tak seindah sekarang..Dulu..
"Ya, aku pernah disana"
dan ku pun mulai berjalan, dengan hangatnya ditangan..

Tidak ada komentar: