Sabtu, 18 Oktober 2008

Redup

Kepulannya meletup-letup di kepala,,,
bersama setiap perjalanan yang rancu terus bergulir,,
tempurungnya berjalan perlahan masih kelihatan masam,,
ku terus bergulat dengan lawan yang lama tak mengenal,,

guratannya menyimpan banyak lekuk yang eksotermis,,
menahan semua kabut sesak yang terus berdesakan minta dibawa,,
menggunduli undakan fondasi yang lama dibangun,,
sia-sia saja minta tolong,,hanya orang tolol yang mau terus direngek,,

setiap derit yang sembunyi, makin sering kedutnya terbangunkan,,,
menyelinap dalam tiap gang sempit yang selalu terlihat sama,,
langkahku terjegal lagi di tempat yang sama, sebelum belokan itu,,
berkali-kali jatuh dan memeriksa kelengkapan tiap lembar kewarasanku yang kian memudar,,

Dentuman senjata api terdengar sangat melodis di telinga,,
terus bersahutan di belakang sadar dengan tiap dengup jantung yang terburu,,
Menjual sedikit harga diri juga percuma,, yang ada hanya nyata yang sulit diterobos,,
alih-alih mengantri,,ku hanya terus pasrah dengan takdir yang lupa diperjuangkan,,

Sebuah komedi bisu terus berlangsung di perempatan tadi malam,,
menampilkan gurauan yang terus diulang,,
entah lupa di daur, atau memang karena sulit mengenyahkannya,,
tawa statis saling bergantian, bersamaan dengan menyusutnya sekelebat persamaan yang disebut 'waktu'..

Jaring-jaring mantra berbau magis terus dipropagasi!!
sedikit lempar dengar isu-isu isapan jempol,,
jangan kaget jalanan sepi itu bakal jadi medan perang seperti jaman penjajahan,,
bukan dengan keris dan bambu runcing lagi,,hanya orang-orang berkemeja rapi yang semakin sulit dibedakan dengan anjing lapar...

Lagi-lagi sebuah keluhan yang terus mengaduh,,,
sesak tak tertahan yang kurang tempat untuk tidur atau sekedar bersandar,,
rapalan-rapalan bengis 'bangsat'; 'bajingan'; serta 'keparat' acap sering dilantunkan...
sulit dipisahkan, seperti bumbu penyedap dalam semangkuk soto ayam yang sudah dingin,,

Lalu tersenyum dibias sinis berkelanjutan,,,

2 komentar:

aRr mengatakan...

down came the sky..
oh,, do we cry.?

Mihelm182 mengatakan...

Hmmm...komen yang unik,,