Kamis, 16 Oktober 2008

Semudah itu,,,

Kau bertanya kenapa pulang,,
ku bawakan waktu bersamaan,,
temali kusut bekas seorang letnan,,
biasa saja,,,

Kau ricuh tentang pangsa yang turun naik tak karuan,,
ku hanya binggung dengan senja yang setia bergantian,,
makanan dan minuman yang makin tak seragam,,
ku tidur tetap terpejam,,

Kau sibuk dengan perdebatan capres yang makin tak menentu,,
ku terus sibuk dengan obat batuk yang nyatanya berakohol,,
tentang kue pandan yang tak pernah ungu,,
atau bagaimana membunuh bosan di kakus menunggu,,

hedon tak terasa di sekujurku,,,
mati tinggal masalah waktu yang tak perlu dipusingkan,,
kau hanya berkhayal menghentikan waktu,,
ku hanya resah tentang esok yang masih jauh terbentang,,

serutan lingkupmu tak kalah heboh dengan tiap lekuk nadiku,,
hanya sikapi berbeda saja, seperti papan reklame yang lama terpasang siang malam,,
atau terkadang terlihat seperti teka-teki silang di surat kabar,,,
tak kunjung hilang pujangga termakan waktu, seperti sikapmu yang meledak sewaktu-waktu,,

Nobilis,,kapan kau terangi aku,,
sekelebat saja, secercah cahayai silaukan,,,
tengok secarik lagi,,menuai percaya sendiri,,,
dan debat kosongmupun diam,,

1 komentar:

Anonim mengatakan...

hidup, chill out!!

ahaha,,

ps: mas danuu,,
dah lama ga begaol,,
maen yoo,, ^^