Sabtu, 22 November 2008

Sukmasih...

Fosfor memenuhi ruang sepi..
Sesekali terdengar desah nafas kelelahan..
Guman semu tentang berita yang naif seminggu sekali...
Hafal setiap letaknya untuk menyakiti sekedar sekali...

Malu,,Lupa akan semua silam yang memudar oleh waktu..
Yang terus duduk di kursi maasnya yang berdebu..
Paras apa lagi yang akan dipakai untuk mengelabuhi...
Berlabuhlah kapal di tepian sesorean setelah merah...

Dihadapi dengan lapang katanya, biar tak gundah...
Kibas angin semilir hanya menghapus peluh jadi percuma..
Mengadah kesetiap sudut langit berharap hujan basahi..
Dengan segala misteri yang terbawa setahun berarak di sana..

Menerjang! Lari dari kenyataan yang tak ramah lagi...
Ku bosan dengan dosa yang terus ditumpuk rapi buat bekal..
Atau segala simpul yang dibuat teratur oleh norma dan kode etik..
Bisakah mati dengan legkung manis yang menjerumuskan semua??

"Dia hidup dengan caranya...Dan mati sebagaimana mestinya.."

Tidak ada komentar: